Profil...........
Pendahuluan
“Sebagus dan sepenting apapun bagi rakyat/masyarakat dan bangsa ini, program kamu akan sangat susah diwujutkan, kecuali kekuasaan politik kau rebut” kata-kata ini diucapkan seorang teman aktivis pada waktu sedang semangatnya kami mengsosialisasikan program-program orjinal buah ciptaan/temuan sendiri sejak tahun 1999. Pada saat itu ucapan tersebut hanya layak untuk sekedar didengar. -------- Baca: MARAMISNOMICS
Gusar oleh pongahnya penguasa dan birokrasi ditahun 2002 ketika program “Manajemen Air Hujan- Meniadakan Banjir dan Kekeringan” yang ketika itu Jakarta tenggelam oleh banjir. Bermulah dari usulan teman untuk mengajukan program tersebut kepada para calon Gubernur DKI Jakarta untuk dijadikan visi-misi mereka, setelah lebih kurang dua bulan diajukan ke Presiden Megawati Soekarno Putri (saat itu), DPR-RI dan hampir semua Departemen terkait (tanda terima tersimpan sampai saat ini). Karena tidak mendapatkan respond dan setelah di sadari bahwa para calon gubernur tersebut tidak perlu visi-misi dan lebih ke dukungan politik barulah disadari bahwa ucapan teman tersebut diatas benar adanya. Akhirnya dengan target bahwa minimal program tersebut bisa terpaparkan di gedung wakil rakyat DKI Jakarta tersebut, maka hasil berpikir cepat disaat itu dengan aura marah kami mengisi formulir dan mengajukan diri sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta tahun 2002 – 2000.
Melaui perenungan panjang bahwa kemelaratan bangsa ini tidak akan perna usai kalau anak bangsa ini bersikap permisif serta penguasa yang condong melakukan pembiaran, maka sebagai anak bangsa yang tahu dan memiliki program-program bagaiman menuju masyarakat sejahterah sesuai amanat konstitusi , dengan kesiapan matang dimulai dengan pencalegan ini akan menapak mencapai tinkat kekuasaan politik dimana program-program ibni mampu diwujudkan.
Dibawah ini kami paparkan beberapa program ekonomi sosial yang diyakini sanggup membuat bangsa ini, tidak sajak keluar dari krisis bahkan mampu mengantar bangsa ini menjadi Indonesia yang sejahtera, bilah tingkat kekuasaan politik yang direbut cukup signifikan maka hal tersebut hanya membutukan waktu 3 tahun saja.
Program-program tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Maramisnomic “The Other Way” (sitim ekonomi sosial jalan lain), marjinalkan kapitalisme dengan cara-cara kapitalistik. Akan sanggup memulikan ekonomi dalam waktu 20 (dua piluh) bulan, dan dalam waktu 3 (tiga) tahun tidak akan ada orang miskin, dengan tinkat idalnya adalah kondisi dimana orang tidak perlu berpikir apa yang akan dimakan besok(tulisan terlampir)
2. Bio Energi Ethanol “100 juta pohon seho (aren) = 1juta barel ethanol per hari Minahasaraya dijalur benar energi massa depan hydrogen” (tulisan terlampir) tulisan seusai kami dengan bendera LSPM-Minaesa melakukan kajian bekerjasama dengan UNDP (United Nasion Development Program) tahun 2004 di Manado – Minahasa Sulawesi Utara. Indonesia sekarang ini memiliki persoalan dengan 13 juta hektar lahan kritis apabilah ditanami aren serta tanaman hutan lainnya untuk keanekaragaman hayati akan bisa menghasilkan lebih dari 200 juta barel ethanol per hari.ekuvalen dengan lebih dari dua kali produksi minyak dunia.
3. “Manajemen Air Hujan dan Penataan Kembali Ruang-ruang Nasional dari Sabang sampai Meroke” meniadakan banjir dan mencegah kekeringan serta menjaukan masyarakat dari daerah gempadi samping menata kembali seluruh ruang bila satu daerah atau tidak layak dihuni karena ada diatas garis patahan gempa maka harus dipindahkan dan dijadikan hutan kembali, sedangkan atas hitungan geologis dan ekologis daerah yang lebih layak untuk jadi tempat hunian maka sekalipun hutan lindung dadpat disulap menjadi kota.
4. Penguasaan Maritim dan hasil laut. Di semua tingkatan dari nelayan sampai presiden mengeluh tercurinya ikan dan hasil laut lainnya dengan jumlah yang sangat fantastis. Namun semua itu hanya keluhan dan tidak tau harus berbuat apa, sementara dari 16.000 pulau yang ada di nusantara ini masih banyak yang tidak berpenghuni malahan tidak sedikit yang belum dinamai. Untuk menjawab semuanya itu merupakan keharusan untuk adanya program terpadu lintas institusi Negara, untuk kasus diatas melibatkan TNI Angkatan Laut, Departemen Kelautan (DKT) dan Kabupaten/kota pesisisr diseluruh Indonesia. Dengan 16.000 pulau dan kalau setia pulau diasumsikan 1000 tentara, makan harus direkrut 16 juta tentara angkatan laut baik mariner maupun angkatan laut regular, personel tersebut hanya perlu diberikan pendidikan militer awalnya kemudian diberikan latihan untuk membuat kapal kayu penangkap ikan sendiri yang diperlengkapi dengan persenjataan, apabilah setiap 80 orang tentara 1 kapal, maka akan tersedia 2000 kapal perang mini yang sekaligus sebagai penangkap ikan. Karena hasil tangkapan adalah menjadi bagian dari Pemda dan DKT maka keduanya memlaui APBD harus mengalokasikan dana ke Angkatan Laut bagi Gaji, pelatihan dan kesejahteraan prajurit. Dengan potensi hasil laut yang demikian dasyat setiap prajurit di gaji lebih dari sepuluh juta pun tidak akan memberatkan angaran daerah,
Kesemuanya itu hanya dapat kami wujudkan apabilah menjadi bagian dari kekuasaan politik. Ada 3 cara untuk memperoleh keuasaan politi pertama melalui kudeta militer, kedua melalui aksi power people, yang yang terakhir adalah dengan cara-cara konstitusional melaui Pemilihan Umum. Dua hal pertama tidak mungkin terjadi karena kedua hal tersebut infrastruktur nya sangat jauh dari kemampuan yang kami miliki, maka saat ini kami memilih cara konstitusional dengan mengikuti Pemilihan Umum.
Untuk mewujudkannya kami lakukan dengan menjadi Calon Anggota DPR-RI daerah pemilihan Sulawesi Utara nomor urut 2 (dua) Partai Indonesia Sejahtera Pemilihan Umum tahun 2009.
link terkait:
http://www.munindo.brd.de/mega_03/006045.html
http://www.munindo.brd.de/mega_03/005841.html
http://partaisolidaritasnasional.blogspot.com/2008/02/anggaran-rumah-tangga_20.html
http://www.bipnewsroom.info/file/DCS-PARPOL/33%20PARTAI%20INDONESIA%20SEJAHTERA.pdf
http://www.frankymaramisinstitute.blogspot.com/.frankymaramisinstitute.blogspot.com
http://radio68h.blogspot.com/2005_01_20_archive.html
“Sebagus dan sepenting apapun bagi rakyat/masyarakat dan bangsa ini, program kamu akan sangat susah diwujutkan, kecuali kekuasaan politik kau rebut” kata-kata ini diucapkan seorang teman aktivis pada waktu sedang semangatnya kami mengsosialisasikan program-program orjinal buah ciptaan/temuan sendiri sejak tahun 1999. Pada saat itu ucapan tersebut hanya layak untuk sekedar didengar. -------- Baca: MARAMISNOMICS
Gusar oleh pongahnya penguasa dan birokrasi ditahun 2002 ketika program “Manajemen Air Hujan- Meniadakan Banjir dan Kekeringan” yang ketika itu Jakarta tenggelam oleh banjir. Bermulah dari usulan teman untuk mengajukan program tersebut kepada para calon Gubernur DKI Jakarta untuk dijadikan visi-misi mereka, setelah lebih kurang dua bulan diajukan ke Presiden Megawati Soekarno Putri (saat itu), DPR-RI dan hampir semua Departemen terkait (tanda terima tersimpan sampai saat ini). Karena tidak mendapatkan respond dan setelah di sadari bahwa para calon gubernur tersebut tidak perlu visi-misi dan lebih ke dukungan politik barulah disadari bahwa ucapan teman tersebut diatas benar adanya. Akhirnya dengan target bahwa minimal program tersebut bisa terpaparkan di gedung wakil rakyat DKI Jakarta tersebut, maka hasil berpikir cepat disaat itu dengan aura marah kami mengisi formulir dan mengajukan diri sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta tahun 2002 – 2000.
Melaui perenungan panjang bahwa kemelaratan bangsa ini tidak akan perna usai kalau anak bangsa ini bersikap permisif serta penguasa yang condong melakukan pembiaran, maka sebagai anak bangsa yang tahu dan memiliki program-program bagaiman menuju masyarakat sejahterah sesuai amanat konstitusi , dengan kesiapan matang dimulai dengan pencalegan ini akan menapak mencapai tinkat kekuasaan politik dimana program-program ibni mampu diwujudkan.
Dibawah ini kami paparkan beberapa program ekonomi sosial yang diyakini sanggup membuat bangsa ini, tidak sajak keluar dari krisis bahkan mampu mengantar bangsa ini menjadi Indonesia yang sejahtera, bilah tingkat kekuasaan politik yang direbut cukup signifikan maka hal tersebut hanya membutukan waktu 3 tahun saja.
Program-program tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Maramisnomic “The Other Way” (sitim ekonomi sosial jalan lain), marjinalkan kapitalisme dengan cara-cara kapitalistik. Akan sanggup memulikan ekonomi dalam waktu 20 (dua piluh) bulan, dan dalam waktu 3 (tiga) tahun tidak akan ada orang miskin, dengan tinkat idalnya adalah kondisi dimana orang tidak perlu berpikir apa yang akan dimakan besok(tulisan terlampir)
2. Bio Energi Ethanol “100 juta pohon seho (aren) = 1juta barel ethanol per hari Minahasaraya dijalur benar energi massa depan hydrogen” (tulisan terlampir) tulisan seusai kami dengan bendera LSPM-Minaesa melakukan kajian bekerjasama dengan UNDP (United Nasion Development Program) tahun 2004 di Manado – Minahasa Sulawesi Utara. Indonesia sekarang ini memiliki persoalan dengan 13 juta hektar lahan kritis apabilah ditanami aren serta tanaman hutan lainnya untuk keanekaragaman hayati akan bisa menghasilkan lebih dari 200 juta barel ethanol per hari.ekuvalen dengan lebih dari dua kali produksi minyak dunia.
3. “Manajemen Air Hujan dan Penataan Kembali Ruang-ruang Nasional dari Sabang sampai Meroke” meniadakan banjir dan mencegah kekeringan serta menjaukan masyarakat dari daerah gempadi samping menata kembali seluruh ruang bila satu daerah atau tidak layak dihuni karena ada diatas garis patahan gempa maka harus dipindahkan dan dijadikan hutan kembali, sedangkan atas hitungan geologis dan ekologis daerah yang lebih layak untuk jadi tempat hunian maka sekalipun hutan lindung dadpat disulap menjadi kota.
4. Penguasaan Maritim dan hasil laut. Di semua tingkatan dari nelayan sampai presiden mengeluh tercurinya ikan dan hasil laut lainnya dengan jumlah yang sangat fantastis. Namun semua itu hanya keluhan dan tidak tau harus berbuat apa, sementara dari 16.000 pulau yang ada di nusantara ini masih banyak yang tidak berpenghuni malahan tidak sedikit yang belum dinamai. Untuk menjawab semuanya itu merupakan keharusan untuk adanya program terpadu lintas institusi Negara, untuk kasus diatas melibatkan TNI Angkatan Laut, Departemen Kelautan (DKT) dan Kabupaten/kota pesisisr diseluruh Indonesia. Dengan 16.000 pulau dan kalau setia pulau diasumsikan 1000 tentara, makan harus direkrut 16 juta tentara angkatan laut baik mariner maupun angkatan laut regular, personel tersebut hanya perlu diberikan pendidikan militer awalnya kemudian diberikan latihan untuk membuat kapal kayu penangkap ikan sendiri yang diperlengkapi dengan persenjataan, apabilah setiap 80 orang tentara 1 kapal, maka akan tersedia 2000 kapal perang mini yang sekaligus sebagai penangkap ikan. Karena hasil tangkapan adalah menjadi bagian dari Pemda dan DKT maka keduanya memlaui APBD harus mengalokasikan dana ke Angkatan Laut bagi Gaji, pelatihan dan kesejahteraan prajurit. Dengan potensi hasil laut yang demikian dasyat setiap prajurit di gaji lebih dari sepuluh juta pun tidak akan memberatkan angaran daerah,
Kesemuanya itu hanya dapat kami wujudkan apabilah menjadi bagian dari kekuasaan politik. Ada 3 cara untuk memperoleh keuasaan politi pertama melalui kudeta militer, kedua melalui aksi power people, yang yang terakhir adalah dengan cara-cara konstitusional melaui Pemilihan Umum. Dua hal pertama tidak mungkin terjadi karena kedua hal tersebut infrastruktur nya sangat jauh dari kemampuan yang kami miliki, maka saat ini kami memilih cara konstitusional dengan mengikuti Pemilihan Umum.
Untuk mewujudkannya kami lakukan dengan menjadi Calon Anggota DPR-RI daerah pemilihan Sulawesi Utara nomor urut 2 (dua) Partai Indonesia Sejahtera Pemilihan Umum tahun 2009.
link terkait:
http://www.munindo.brd.de/mega_03/006045.html
http://www.munindo.brd.de/mega_03/005841.html
http://partaisolidaritasnasional.blogspot.com/2008/02/anggaran-rumah-tangga_20.html
http://www.bipnewsroom.info/file/DCS-PARPOL/33%20PARTAI%20INDONESIA%20SEJAHTERA.pdf
http://www.frankymaramisinstitute.blogspot.com/.frankymaramisinstitute.blogspot.com
http://radio68h.blogspot.com/2005_01_20_archive.html



